Survei Indikator: 63,4 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Hasil Pemilu atas Prabowo
JAKARTA,quickq登录不了 DISWAY.ID--Indikator Politik Indonesia memaparkan survei terbaru mereka terkait sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Hasilnya sebanyak 63,4 persen mayoritas masyarakat tidak setuju pembatalan penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta pemilu 2024.
Sebanyak 68,6 persen juga tidak setuju diilakukan pemungutan suara ulang tanpa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA:Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pemilu, Anies Imbau Pendukungnya Sampaikan Aspirasi dengan Tertib
"Jadi tidak setuju sama sekali total hampir 69 persen," kata Direktur Indikator Politik Burhanudin Muhtadi, Senin, 22 April 2024.
Namun, dia mengungkapkan, ada hal menarik dalam temuannya di lapangan, yakni basis pendukung PDIP tak setuju jika Pilpres 2024 diulang tanpa Prabowo-Gibran.
Padahal, kata Burhanudin, permohonan tersebut, diajukan oleh kuasa hukum paslon 03 yang diusung oleh PDIP.
"Berdasarkan partai, ini menarik gugatan itu diajukan oleh kuasa paslon 03 tapi basis PDIP (55,1 persen) mayoritas tidak setuju," jelas dia.
Diketahui, periode survei dilakukan tanggal 4-5 April 2024, dilakukan kepada 1.201 responden melalui metode random digit dialing (RDD). Target populasi survei ini ialah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
BACA JUGA:Jelang Putusan Sidang PHPU Pilpres 2024, TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar
Margin of error survei diperkirakan ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
下一篇:5 Turis Tewas Usai Kapal Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Merah
相关文章:
- Bank DKI Ramaikan Malam Tahun Baru 2025 dengan 'Panggung Jakarta Bergoyang', Lokasinya di Sini...
- Juliari Tetap Gak Mau Ngaku Motek Rp10 Ribu Bansos untuk 'Wong Cilik'
- Selain Penyekapan, BP2MI Sebut Ratusan Pekerja Migran Indonesia di Kamboja Dapat Intimidasi
- Kereta Tertahan Gara
- Rekayasa Lalin di Tol Cikampek Diberlakukan
- Mantan Anggota DPRD yang Jadi Bandar Sabu Dituntut Hukuman Mati
- Diapit Jokowi dan Iriana, Jan Ethes Tonton Langsung Penutupan ASEAN Para Games 2022
- Kecelakaan Maut di Pulogadung, Penumpang Motor Tewas Terlindas Truk Tangki
- Gibran Agendakan Bertemu Prabowo Usai Menang Pilpres 2024
- Warga Australia Usul Ganti Nama Pantai Chinamans karena Dinilai Rasis
相关推荐:
- PDIP Tak Berani Tergetkan Gubernur di Pilkada Jawa Barat, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Angkat Bicara
- Guru Besar Ilmu Hukum Tegas Bilang Polisi Harus Bisa Bedakan Sengketa Tanah dan Mafia Tanah
- 4 Jenazah Korban Kebakaran Ruko Indekos di Tambora Berhasil Teridentifikasi, Ini Identitasnya
- Ini Perkembangan Kasus 'Koboi Belagu' Mantan CEO Restock ID
- Tak Ada Hal yang Meringankan, Ferdy Sambo Dijatuhi Vonis Hukuman Mati!
- Rahasia Diet ala Marshanda, Berhasil Turunkan BB hingga 17 Kg
- Kapolri Sebut Pengambil CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J Sudah Diperiksa
- Angka Putus Sekolah Siswa SD di Jakarta Tertinggi di Indonesia, PSI: Bikin Sesak Dada
- 7 Alasan Penis Terasa Sakit Usai Bercinta
- Cek Indikasi Obstruction of Justice di TKP Tewasnya Brigadir J, Komnas HAM: Semakin Menguat
- 5 Minuman Ini Ampuh Bakar Lemak Perut Kamu Jika Diminum di Pagi Hari
- Panduan Mudah Naik Transportasi Umum ke Konser Coldplay di GBK
- Fantastis! Kekayaan Deddy Corbuzier dalam LHKPN Tembus Rp953 Miliar
- 7 Makanan Enak Ini Wajib Dikonsumsi saat Masuk Usia 50
- Kemenhub Gelar Mudik Ramah Disabilitas Melalui Angkutan Udara
- Rekayasa Lalu Lintas Hari Ini di Tol Trans Jawa, One Way di Lokasi Ini Berlaku Hingga 24.00 WIB
- Tinjau Arus Mudik Di Stasiun Pasar Senen, Jokowi: Semua Rapih dan Terkelola Dengan Baik
- Dibayangi Ancaman China, Korea Selatan Optimistis Bakal Semakin Dekat AS
- Alasan Jasad Brigadir RAT Tidak Diautopsi
- Perkumpulan Dokter Jamu: Madu & Kunyit Redakan Gangguan Lambung