Meutya Hafid Minta Platform OTT Asing Bantu Produksi Lokal dan Siaran Nasional

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pentingnya peran strategis industri penyiaran nasional dalam menjangkau masyarakat, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet. Namun, ia mengakui bahwa sektor ini kini berada dalam tekanan akibat dominasi konten digital dari platform over-the-top (OTT) asing.
Dalam pertemuan dengan Presiden dan Managing Director Motion Picture Association (MPA) Asia Pasifik, Mila Venugopalan, Meutya menyuarakan keprihatinan atas ketimpangan antara pelaku penyiaran lokal dan platform OTT global.
“Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT,” tegas Meutya dalam keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Foto Rekayasa AI Tambang di Raja Ampat Bikin Heboh, Ini Kata Komdigi
Menurutnya, tingginya beban investasi dan operasional masih menjadi tantangan utama bagi penyiaran nasional. Sementara itu, konsumsi masyarakat semakin bergeser ke konten digital seiring meluasnya penetrasi internet dan layanan OTT.
Ia mendorong agar platform OTT tidak hanya mengejar pasar Indonesia, tetapi juga ikut membangun ekosistem penyiaran nasional dengan mendukung produksi lokal.
“Kami menyukai ide tentang pemberdayaan produksi lokal, tapi kami juga perlu menjaga agar industri penyiaran kami tetap bertahan,” kata Meutya.
Baca Juga: Jual-Beli Akun Kripto Marak, Komdigi Harus Waspadai Potensi Pencucian Uang
Menanggapi hal ini, Mila Venugopalan menyatakan bahwa MPA siap berbagi praktik terbaik dari negara lain, termasuk Australia, yang dinilai sukses menjaga keseimbangan antara efisiensi penyiaran dan pertumbuhan OTT. Ia juga menegaskan komitmen MPA dalam berinvestasi pada talenta dan cerita lokal Indonesia.
“Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda—yang dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, populasi internet terbesar keempat di dunia,” ujar Mila.
Meski berada di tengah arus digitalisasi, Meutya menekankan bahwa siaran konvensional masih menjadi tulang punggung informasi di wilayah pelosok. Oleh sebab itu, ia berharap kolaborasi antara pemerintah dan pelaku OTT dapat diarahkan untuk memperkuat keberlanjutan industri penyiaran Indonesia.
相关文章
Suku Bunga Tak Kunjung Turun, Trump Makin Geram Sama Powell
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan kritik keras terh2025-06-14Penyebab Tiket Pesawat Lebih Mahal jika Dipesan di Menit
Jakarta, CNN Indonesia-- Biasanya penerbanganatau perjalanan udara direncanakan jauh sebelum keberan2025-06-14Ini Cara Mudah Naik Kapal ke Banda Neira
Jakarta, CNN Indonesia-- Pesona Banda Neira di Maluku semakin dikenal wisatawan, baik lokal maupun m2025-06-145 Rebusan Daun yang Ampuh untuk Turunkan Gula Darah
Daftar Isi Air rebusan daun untuk menurunkan gula darah2025-06-14Didampingi Menhan Prabowo, Jokowi Tinjau Langsung Pesawat Tempur TNI AU di Lanud Iswahjudi Madiun
JAKARTA, DISWAY.ID--Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI2025-06-14Ormas Islam Minta Gubernur Pramono Tingkatkan Konsolidasi
Warta Ekonomi, Jakarta - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang tergabung dalam Majel2025-06-14
最新评论