Jalan Sukses Peter F. Gontha, Mulai dari Dirikan Media, Java Jazz Festival, hingga Kripto
Peter Frans Gontha adalah sosok fenomenal yang telah menorehkan jejak kuat di dunia bisnis, media, diplomasi, hingga musik. Lahir di Semarang pada 4 Mei 1948 dari pasangan V. Willem Gontha dan Alice, Peter bukan hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga inspirasi hidup tentang kerja keras, ketekunan, dan semangat untuk terus berinovasi.
Perjalanan hidup Peter dimulai dari titik nol. Saat menempuh pendidikan di Praehap Institute, Belanda, ia menjalani berbagai pekerjaan kasar demi membiayai hidup: menjadi sopir taksi, pelayan restoran, hingga membersihkan karat kapal. Tak hanya itu, ia juga pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar Holland-American Line, menghasilkan 1.500 dolar AS per bulan. Uang hasil kerja keras itulah yang ia tabung dan gunakan untuk kembali ke Indonesia pada era 1980-an.
Setelah lulus dengan gelar di bidang akuntansi dan bisnis, Peter sempat bekerja di Citibank New York dan menduduki posisi Vice President di American Express Bank untuk wilayah Asia. Kariernya di dunia keuangan membawanya pulang ke Tanah Air, dan di sinilah perjalanannya sebagai raksasa bisnis dimulai.
Pada 1984, Peter bergabung dengan Grup Bimantara dan memainkan peran sentral dalam mendirikan berbagai perusahaan besar lintas industri. Di bidang media, ia adalah pionir pendirian:
- Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) – stasiun TV swasta pertama di Indonesia, berdiri pada 1989.
- Surya Citra Televisi (SCTV) – stasiun TV swasta kedua di Indonesia.
- Indovision dan Firstmedia – pelopor layanan TV satelit dan kabel.
- BeritaSatu TV – kanal berita yang berfokus pada informasi bisnis dan ekonomi.
Tak hanya media, Peter juga bergerak di bidang properti dan industri. Ia mendirikan dan mengembangkan:
- Plaza Indonesia Realty (The Grand Hyatt Jakarta)
- Bali Intercontinental Resort
- PT Chandra Asri Indonesia dan PT Tri Polyta Indonesia, dua perusahaan besar di sektor petrokimia
Baca Juga: Suksesnya Hilmi Panigoro Memimpin Medco Group, dari Geolog Muda ke Raja Energi Indonesia
Kesuksesan bisnisnya membuat Peter dijuluki sebagai “Donald Trump Indonesia” karena pernah menjadi host versi lokal dari reality show The Apprentice. Selain itu, dengan pengaruhnya di dunia media, ia juga kerap dibandingkan dengan Rupert Murdoch, taipan media global asal Amerika Serikat.
Karier Peter tak hanya terbatas di dunia bisnis. Pada 15 Oktober 2014, ia dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia, sebuah peran yang ia emban hingga tahun 2019. Atas jasanya memperkuat hubungan bilateral kedua negara, Peter menerima penghargaan bergengsi Commander's Cross of the Order of Merit dari Presiden Polandia.
Peter bukan hanya pebisnis ulung, tapi juga seorang pencinta musik jazz sejati, sebuah warisan dari ayahnya, pendiri band jazz BPM di lingkungan perusahaan minyak Shell Surabaya. Pada tahun 2005, ia memadukan kecintaannya pada musik dengan naluri bisnis lewat Jakarta International Java Jazz Festival (JJF). Acara ini bukan sekadar festival musik, tetapi sebuah panggung kelas dunia yang menghadirkan musisi jazz internasional dan mendorong perkembangan musik jazz di Indonesia.
Keberhasilan JJF membuatnya dijuluki sebagai “The Godfather of Jazz Indonesia”—bukan hanya karena skala festival yang megah, tetapi juga karena kontribusinya dalam memperkenalkan jazz kepada generasi muda Indonesia.
Setelah mundur dari posisinya sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk pada 2021, Peter tidak berhenti berkarya. Ia mengarahkan perhatiannya pada isu lingkungan hidup dan teknologi melalui Melchor Group Indonesia. Beberapa inovasi yang dikembangkan di antaranya:
- Muller Carbon – platform perdagangan karbon
- ROXY – crypto utility berbasis blockchain
- JEJAK.in – kalkulator emisi karbon digital
Di tengah gaya hidup elite dan kesuksesan bisnisnya, Peter tetap membawa semangat pembaruan, baik di bidang hiburan, teknologi, maupun lingkungan.
下一篇:Tak Perlu 10 Ribu Langkah buat Panjang Umur, Lalu Apa?
相关文章:
- Beda dengan Kejagung, Polri Klaim Tak Ada Masalah dengan Kejaksaan
- 5 Camilan Aman Tengah Malam Buat Kamu yang Lagi Diet
- UNUSIA Bahas Penegakan Disiplin Kedokteran di Indonesia, Proses Hukumnya Agar Transparan
- VIDEO: Kursi Stadion Olimpiade Paris 2024 dari Sampah Daur Ulang
- Soal Jalur Road Bike, Pemprov DKI
- Tujuan Wisata Musim Panas Amalfi di Italia Kini Punya Bandara 'Baru'
- Bukan Jatuh, Polri Tegaskan Helikopter Kapolda Jambi Mendarat Darurat di Tebing
- Bukan Jatuh, Polri Tegaskan Helikopter Kapolda Jambi Mendarat Darurat di Tebing
- Mahasiswa Digelandang Polisi Gegara Demo Hardiknas
- Masa Jabatannya Sebentar Lagi Bakal Berakhir, Anies Baswedan Berjanji: Selama Jakarta Ada, Maka...
相关推荐:
- Vatikan, Negara Terkecil di Dunia yang Kini Dipimpin Paus Leo XIV
- Sejarawan Sebut Anies Baswedan Durhaka Jika Tidak Lakukan Ini
- Kasus Lama Dikorek
- Serial Killer Bekasi
- Hentikan 36 Perkara, KPK Buka 51 Penyelidikan Baru
- FOTO: Koleksi Klasik Berakar Budaya Romawi dan Kisah Cinta Fendi
- Pihak Fadel Muhammad Tegaskan: Urusan BLBI
- Kemenkeu Resmi Pecat Rafael Alun Trisambodo dari ASN Ditjen Pajak!
- Jalur Sepeda di Jakarta Bakal Dibongkar, PDIP Dukung, Anies Tersudut: Bukan Kebutuhan Warga
- Awas, Ada 5 Kebiasaan Sehari
- Kalau Asabri Ditangani KPK, Polri: Kita Hargai
- FOTO: Geliat Korean Wave di Negara Komunis Kuba
- Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun Penjara
- Danis Murib, Desertir TNI yang Bergabung ke OPM Ditembak Mati, Begini Kronologinya
- FOTO: Peracik Parfum Tunanetra Ciptakan Wewangian Terinspirasi Musik
- Kompolnas Kritik Mangkraknya Kasus Pemalsuan Label SNI
- Gibran Mengaku Dapat Petuah dari Ma`ruf Amin, Pentingnya Keberlanjutan
- Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Bisa Merusak Hati dan Ginjal
- WNA Papua Nugini Ditangkap di Papua Usai Terciduk Bawa Amunisi Ilegal di Noken
- Daya Beli MinyaKita Menurun Usai HET Dinaikkan, Kemendag Buka Suara