Berkontribusi dalam Penyediaan Nutrisi, Sarihusada Raih Penghargaan di Ajang Peduli Gizi 2025
Selama pertengahan tahun 2025 ini, Sarihusada berhasil memperoleh dua penghargaan penting. Salah satunya adalah Penghargaan Inovasi Produk Pangan dan Gizi yang diberikan kepada SGM Eksplor 1+, SGM Eksplor 3+, serta program Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) dalam ajang Peduli Gizi 2025. Selain itu, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH dari Sarihusada juga meraih gelar Innovative Leader pada 28th World Congress on Clinical Nutrition (WCCN) 2025. Acara ini merupakan kolaborasi antara PERGIZI PANGAN Indonesia dan GAPMMI.
Menurut Prof. Hardinsyah, MS. Ph.D, Ketua Komite dan Presiden International College of Nutrition, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi industri pangan dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Ia menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam menciptakan solusi nutrisi yang inovatif dan berdampak luas.
"Dalam mewujudkan tujuan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa peran swasta khususnya industri pangan semakin besar dalam mengembangkan produk pangan yang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Sebagai bagian dari Danone Indonesia, Sarihusada fokus pada penyediaan nutrisi berkualitas serta program edukasi untuk mengatasi anemia dan stunting. Data terbaru menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak di bawah 5 tahun mengalami anemia, sementara 19,8% mengalami stunting—kondisi yang berdampak serius pada pertumbuhan fisik dan kemampuan kognitif.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, menyatakan bahwa misi perusahaan adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui inovasi produk dan program gizi.
Salah satu upayanya adalah menghadirkan SGM Eksplor 1+ dan 3+ dengan kandungan IronC™, kombinasi zat besi dan vitamin C yang meningkatkan penyerapan nutrisi. Produk ini juga diperkaya dengan DHA, Omega 3 & 6, serta 12 vitamin dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak.
"Masalah stunting di mana 1 dari 3 anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami anemia, sementara 19,8% anak Indonesia alami stunting. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya akses edukasi dan nutrisi dari sumber pangan," tuturnya.
Selain inovasi produk, Sarihusada meluncurkan program Generasi Maju Bebas Stunting, yang mencakup skrining gizi, konsultasi dokter, dan edukasi nutrisi. Program ini bertujuan mendeteksi risiko stunting sejak dini dan telah menjangkau 8.000 anak di 50 lokasi sejak 2023, dengan target 1 juta anak di masa mendatang.
Untuk mencegah dan mencegah permasalahan anemia dan kekurangan zat besi di Indonesia, Sarihusada menyadari bahwa masyarakat membutuhkan akses untuk pangan yang tepat, seperti produk nutrisi untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian anak.
Sebagai pelopor produk nutrisi di indonesia, Sarihusada berinovasi dan terus mengembangkan SGM Eksplor 1+ sebagai susu pertumbuhan anak yang mengandung nutrisi lebih lengkap dengan IronC™ yakni kombinasi unik zat besi serta vitamin C untuk dukung penyerapan zat besi anak 2 kali lebih cepat dan dilengkapi dengan berbagai nutrisi lainnya seperti DHA, Minyak Ikan Tuna, Omega 3 & 6, serat pangan, 12 vitamin & 12 mineral, dukung tumbuh kembang anak yang lengkap.
Selain akses nutrisi, masyarakat juga perlu memahami tata laksana yang tepat dalam pencegahan stunting melalui skrining dan deteksi dini dini. Untuk itu, Sarihusada menginisiasi program Generasi Maju Bebas Stunting yang terdiri dari ajakan 3 langkah maju dengan mengajak orang tua untuk Mengukur tinggi dan berat secara teratur, Ajak konsultasi ke dokter dan Upayakan beri nutrisi teruji klinis.
Hasil skrining menghasilkan deteksi dini yang memungkinkan penanganan tepat, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan anak mendapatkan perawatan optimal. Sedangkan rujukan terapi stunting memastikan anak menerima intervensi yang tepat, seperti suplementasi gizi, perubahan pola makan, dan pemantauan intensif.
Sejak dikembangkan pada tahun 2023, program Generasi Maju Bebas Stunting telah menjangkau lebih dari 8.000 penerima manfaat dengan melakukan skrining status gizi anak di 50 titik lokasi di Indonesia dan kini program tersebut berupaya untuk menjangkau 1 juta anak Indonesia.
Penghargaan Peduli Gizi 2025 dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pertemuan ilmiah nasional/internasional World Congress on Clinical Nutrition (WCCN). Penghargaan ini diadakan sebagai apresiasi kepada industri pangan, dunia usaha, pemerintah, LSM, maupun individu yang telah berkontribusi nyata dalam pengembangan dan penerapan inovasi produk, program, dan leadership di bidang pangan, gizi, dan kesehatan Masyarakat.
Para pemenang penghargaan diseleksi dan dinilai langsung oleh tim survei dan searching serta para praktisi dan pakar dari Pergizi Pangan Indonesia dan GAPMMI.
"Kami berterima kasih dan bangga atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan ini akan kami jadikan inspirasi juga motivasi untuk terus berinovasi menghasilkan produk terbaik serta program yang membawa dampak baik dan mampu menjawab tantangan dan masalah kesehatan di Indonesia," pungkas Arif.
下一篇:7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri, Bukan Cuma Serangan Jantung
相关文章:
- Guru Besar UI Sebut Kebijakan Plain Packaging Berdampak Negatif pada Industri Rokok Legal
- 15 Eks Pegawai KPK Alami Pelecehan Seksual Ngadu ke Komnas Perempuan Malah Kecewa
- Resmi Dibuka! Cek Link dan Syarat Daftar Seleksi Mandiri ITB 2025, Lengkap Biaya Pendaftaran
- 9 Jenis Buah dan Sayur untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh
- Astra Dukung Paviliun dan Perayaan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka
- BKKBN: 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues, Tertinggi se
- Indonesia Bidik Kedatangan 1,5 Juta Turis China pada 2024
- 5 Kondisi Medis Paling Langka di Dunia, Ada Tubuh Memproduksi 'Bir'
- Intip Daftar Formasi CPNS 2024 Instansi Daerah dan Pusat Terbaru, Cek di Sini!
- Dudung Abdurrachman Tegaskan Tak Ada Istilah TNI Takut Sama Ormas
相关推荐:
- FOTO: Peringatan 100 Tahun Kelahiran Anjing Setia Legendaris Hachiko
- FOTO: Renovasi Piramida Mesir Picu Kemarahan Sejumlah Pihak
- Gemas! Momen Manis Bill Gates Beri Hadiah ke Bobby Kertanegara, Kucing Kesayangan Prabowo
- Pantai Paling Mematikan di Dunia, Dihuni 100 Ribu Buaya dan Ubur
- FOTO: Geliat Korean Wave di Negara Komunis Kuba
- Cara Makan Croissant yang Slay Menurut Ahli Etiket
- Kampanye di Papua, Partai Buruh Siap Kerja buat Rakyat
- BKKBN: 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues, Tertinggi se
- Cara agar Daging Beku dari Freezer Tetap Empuk Saat Dimasak
- Gemas! Momen Manis Bill Gates Beri Hadiah ke Bobby Kertanegara, Kucing Kesayangan Prabowo
- PMI Manufaktur Turun Drastis, Jokowi Minta Jajarannya Membeli Produk Dalam Negeri
- 5 Teh Terbaik untuk Mengusir Perut Buncit
- Usaha Klaster Jeruk Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
- Kenapa Aroma Hujan Enak? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Alasan Berat Badan Enggak Turun Meski Sudah 'Puasa' Nasi
- Daftar 10 Jaksa yang Ditarik oleh Kejagung dari KPK, Salah Satunya Ada Ali Fikri
- FOTO: Geliat Korean Wave di Negara Komunis Kuba
- INFOGRAFIS: Kencur, Rempah yang Aromanya Bukan Main
- BATIC 2024, Hari Kedua Konferensi: 'Charting a Sustainable Course'
- Kenapa Aroma Hujan Enak? Ini Penjelasan Ilmiahnya