Boeing Kembali Kirim Pesawat ke China, Tanda Perang Dagang Berakhir?
Satu unit pesawat baru Boeing 737 MAX kembali mendarat di China pada Senin, menandai dimulainya kembali pengiriman pesawat buatan Amerika Serikat itu ke pelanggan di China, di tengah meredanya ketegangan perang tarif antara Beijing dan Washington.
Mengutip Reuters, berdasarkan data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat tersebut mendarat di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan, dekat pusat komersial Shanghai, setelah terbang dari Seattle pada Sabtu, dengan transit pengisian bahan bakar di Hawaii dan Guam.
Pesawat yang dicat dengan livery Xiamen Airlines itu sebelumnya telah diterbangkan ke Zhoushan pada Maret, namun dikembalikan ke Amerika Serikat pada pertengahan April setelah maskapai-maskapai China menghentikan sementara pengambilan pesawat baru dari Boeing.
Baca Juga: Boeing Selamat, China Akhirnya Mencabut Larangan Impor Pesawat
Boeing menghentikan pengiriman pesawat baru ke China sejak April 2025, ketika Amerika Serikat dan China kembali saling menaikkan tarif impor. Namun, pada akhir Mei, Boeing mengumumkan bahwa pengiriman akan dilanjutkan pada Juni setelah kedua negara menyepakati jeda tarif sementara selama 90 hari.
Boeing, Xiamen Airlines, dan otoritas regulator Penerbangan Sipil China (CAAC) belum memberikan pernyataan resmi mengenai pengiriman ini.
Pada April lalu, Boeing juga telah memulangkan sedikitnya tiga unit 737 MAX dari Zhoushan kembali ke Amerika Serikat. Pesawat yang kembali mendarat di China pada Senin ini merupakan unit pertama yang dipulangkan pada saat itu. Ketiga pesawat tersebut sebelumnya dijadwalkan untuk menjalani penyelesaian akhir sebelum dikirim ke maskapai-maskapai China.
China saat ini mewakili sekitar 10% dari backlog komersial Boeing dan merupakan pasar penerbangan yang penting dan terus berkembang bagi produsen pesawat tersebut.
Sementara itu, delegasi dari China dan Amerika Serikat dijadwalkan bertemu di London pada hari yang sama untuk membahas kelanjutan kesepakatan dagang.
Baca Juga: Boeing Lirik Indonesia, Danantara Jadi Jembatan Strategis
Boeing sebelumnya menyatakan bahwa pelanggan di China tidak dapat menerima pengiriman pesawat baru karena hambatan tarif, dan perusahaan telah mempertimbangkan untuk menjual ulang puluhan pesawat yang sudah atau hampir selesai diproduksi. Namun, hingga kini Boeing belum mengalihkan pengiriman pesawat-pesawat tersebut ke pasar lain, meskipun menghadapi tekanan untuk mengurangi inventaris.
Beijing belum memberikan penjelasan resmi mengenai penghentian pengiriman Boeing sebelumnya, namun menyatakan bahwa maskapai China dan Boeing sama-sama terkena dampak signifikan dari tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Pada April lalu, Boeing mengatakan bahwa sebanyak 50 pesawat dijadwalkan untuk dikirimkan ke maskapai China hingga akhir tahun, dengan 41 unit di antaranya telah dalam tahap produksi atau pra-produksi.
下一篇:Mandiri Utama Finance (MUF) Autofest 2023, Hadirkan Sederet Promo Menarik Hingga 15 Oktober!
相关文章:
相关推荐:
- Ini 3 Pelanggaran Kode Etik Firli Bahuri, Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat
- quickq加速器
- quickq怎么订阅付费
- quickq加速器下载
- Moorlife Indonesia Catat Kenaikan Ekspor, Perluas Pasar ke Eropa Timur dan Afrika
- quickq下载安装
- quickq安卓版下载
- quickq下载地址安卓
- Dana Rp2,6 Triliun Raib karena Penipuan Online, DANA Bikin Posko Keliling
- quickq
- Pertamina Patra Niaga Bagikan 833 Hewan Kurban dan Salurkan ke 50 Ribu Dhuafa
- Indonesia Bisa Jadi Pusat Kripto Asia, Transaksi Sudah Tembus Rp35,61 Triliun!
- 16 Saksi Video Porno Batal Diperiksa, Dirkrimsus: Surat Pemanggilan Dikembalikan Ekspedisi
- KPK Segera Rapat untuk Beri Bantuan Hukum Firli Bahuri Usai Jadi Tersangka
- Bank DKI Carikan Dana KJMU Rp9 Juta per Mahasiswa
- Prof Suteki: Ade Armando Boleh Sesumbar Kebal Hukum, Tapi Tidak Kebal Takdir
- Imbas Pemecatan KH Marzuki Mustamar, Desakan MLB NU Meluas
- Dapat Info Penampungan CPMI Diduga Ilegal, Kepala BP2MI Langsung Grebek
- Kandidat Lain Bisa Ketar
- Kapolda Papua Turut Jadi Korban Ricuh Pemakaman Lukas Enembe