会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!!

Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!

时间:2025-05-22 18:54:16 来源:quickq官方网站下载 作者:时尚 阅读:227次
Warta Ekonomi,quickq好用不好用 Jakarta -

Indonesian Corruption Watch (ICW) menanggapi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak empat poin revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002. Sikap Jokowi tersebut tidak ada penguatan untuk KPK, namun hanya mengurangi sedikit dosis pelemahannya.

"Dosis berat pelemahan KPK oleh DPR dikurangi sedikit oleh Presiden, tidak ada penguatan‎," ujar Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, Jumat (13/9/2019).

Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!

Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!

Kurnia membeberkan sejumlah poin-poin yang menjadi sorotan atas sikap Jokowi terhadap revisi UU KPK insiatif DPR. Pertama, soal Dewan Pengawas (Dewas) y‎ang diusulkan DPR dan Presiden yang dianggap hanya berubah dari sisi mekanisme pemilihan.

Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!

Baca Juga: Klarifikasi Lengkap Jokowi Soal Revisi UU KPK

Jokowi Tolak 4 Poin Revisi UU KPK, ICW: Tak Ada yang Menguatkan!

"Eksistensi dan fungsinya tetap sama, menjadi perangkat birokratis izin penyadapan KPK. Konsekuensi, penyadapan KPK prosesnya lambat, dan bisa jadi akan kehilangan momentum untuk menangkap pelaku suap," imbuhnya.

Sisi negatif dari adanya Dewan Pengawas yakni, penyadapan KPK bisa batal dilakukan jika tidak mendapatkan izin. Akibatnya, kata Kurnia, kerja penegakan hukum KPK akan turun drastis dengan adanya izin tersebut.

"Putusan MK mengatakan bahwa penyadapan berpotensi melanggar privasi individu, oleh karena itu semua wewenang penyadapan, bukan hanya KPK, perlu diatur oleh UU khusus," katanya.

Kurnia menilai ‎argumentasi yang dibangun oleh DPR selama ini mudah untuk dibantah ketika menganalogikan KPK secara kelembagaan berjalan tanpa pengawasan saat melaksanakan tugas dan kewenangannya.

"Padahal, KPK adalah lembaga negara independen, yang mana sistem pengawasannya sudah berjalan dengan hadirnya kedeputian Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: DPR-Pemerintah Kompak Revisi UU KPK, Mau Lindungi Siapa Gerangan?

SP3 Korupsi

Kemudian, Kurnia juga menyoal soal Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Menurutnya, kekuatan besar yang dimiliki KPK pada saat ini yaitu kehati-hatiannya dalam menangani perkara korupsi.

"Hal itu pun pernah ditegaskan dalam putusan Mahkamah Konstitusi saat pengujian materi terkait kewenangan SP3 di KPK," ucapnya.

Dalam proses penetapan tersangka sebagaimana yang diatur dalam UU Tipikor, kata Kurnia, KPK jelas harus memiliki tiga alat bukti untuk meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan‎. Oleh karenanya, SP3 tidak berlaku bagi KPK karena adanya faktor tersebut.

"Konsekuensi, KPK tidak dapat menangani perkara korupsi yang kompleks (aktor, kerugian negara, kejahatan bersifat lintas negara), tapi hanya bisa menangani kasus kecil, yang cepat bisa diproses," katanya.

Baca Juga: Revisi UU KPK Segera Diketok, Ada Kegentingan Apa?

Penyidik

Selanjutnya, soal aturan yang mengharuskan penyelidik dan penyidik dari PPNS. Aturan itu, tekan Kurnia, berpotensi memperlambat kinerja KPK. Hal itu terlihat dari kinerja para PPNS yang ‎ada saat ini.

"PPNS di KPK juga harus tunduk pada mekanisme korwas yang dikendalikan oleh Kepolisian. Alih-alih KPK menjadi lembaga yang mensupervisi dan mengkoordinasi penanganan pidana korupsi, penyelidik dan penyidik KPK disupervisi oleh Kepolisian," katanya.‎

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • 荷兰室内设计留学申请条件
  • Eggi Sudjana Beri Komentar Menohok: 'Jokowi Membangkang dan Layak Dimakzulkan, Mahfud MD 'Iblis'
  • Gempa Bumi M 5.0 Guncang Bandung Raya, Sejumlah Bangunan Rusak Berat
  • Penumpang Ketahuan Isap Vape di Pesawat, Terancam Denda Rp14 Juta
  • Pusat AI Hadir di Ujung Timur, Indonesia Siap Cetak Talenta Digital
  • Baru Dilantik jadi Mensos, Segini Harta Kekayaan Gus Ipul 
  • KPK Yakin Gugatan Hakim Agung Gazalba Saleh Ditolak
  • Gelar Miss Universe Argentina Dicabut dari Magali Benejam
推荐内容
  • 环艺生出国留学读研院校推荐
  • INFOGRAFIS: HMPV Terdeteksi di Indonesia, Kenali Penyakitnya
  • KPK Yakin Gugatan Hakim Agung Gazalba Saleh Ditolak
  • Dengarkan Anak Muda, SBY: Banyak Pemimpin Sama dengan Banyak Matahari, Akan Menyebabkan Kekacauan
  • Gerhana Matahari Total, Apa Maknanya buat Umat Islam?
  • Daftar 25 Maskapai Teraman di Dunia untuk 2025, Ada dari Indonesia?