JAKARTA,quickq加速器下载 DISWAY.ID--Memasuki tahun pertama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis Rumah Sakit (Hospital Based), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan 52 kuota peserta didik.

Digelarnya program ini untuk mengisi kekosongan atau kekurangan dokter spesialis di Indonesia, terutama daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).

BACA JUGA:Benefit Peserta PPDS Hospital Based Kemenkes, Gratis Biaya Kuliah dan Bantuan Hidup hingga 10 Juta Per Bulan

BACA JUGA:Minat Jadi Dokter Spesialis? Ini Cara Daftar PPDS Hospital Based Online di ppds.kemkes.go.id

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya mengungkapkan, 38% atau sebanyak 281 RSUD masih belum lengkap 7 jenis dokter spesialis dasarnya.

Sementara 60% RSUD di DTPK belum lengkap 7 dokter spesialis dasar.

Adapun dokter spesialis dasar yang perlu dimiliki setiap rumah sakit adalah spesialis anak, obgyn, penyakit dalam, bedah, anestesi, radiologi, dan patologi klinik.

Selain itu, lanjut Arianti, pihaknya perlu menghadapi atau menyiapkan tenaga kesehatan untuk empat penyakit katastropik yang saat ini membebani biaya kesehatan di Indonesia.

Sehingga, PPDS berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU) ini mengutamakan pemenuhan dan pemerataan di daerah yang kekurangan dokter spesialis.

BACA JUGA:Pendaftaran PPDS Hospital Based Resmi Dibuka, Cek Syarat dan Dokumen yang Dipersiapkan

BACA JUGA:Kemenkes Luncurkan PPDS Hospital Based, Pendaftaran Dibuka Besok

"Hospital based tentunya kita justru memprioritaskan untuk dokter-dokter dari wilayah DTPK-DPK, dari wilayah kosong untuk bisa kita berikan prioritas lebih besar daripada yang di perkotaan."

Dalam pelaksanaan PPDS Hospital Based ini, Kemenkes telah memilih 6 rumah sakit vertikal.

Sementara RSPPU dapat memilih jejaring yang dimilikinya untuk penempatan peserta didik sesuai kebutuhan dalam pemenuhan dan pemahiran kompetensi peserta didik.

• 1
• 2
• 3
• »

• ·Produksi Beras Naik 14,49%, Stok Tembus 4 Juta Ton: Prabowo Dorong Swasembada Daerah
• ·Saran Psikiater saat Menghadapi Orang dengan Suicidal Thought
• ·Dipicu Gangguan Mental, 3 dari 10 Pelajar SMA Punya Perilaku Marah dan Cenderung Berkelahi
• ·GP Ansor Tolak Wacana Polri Digabung ke TNI, Singgung Amanah Reformasi 1998
• ·Mudah! Ini Syarat Ikut Upacara HUT RI di Istana Negara 17 Agustus 2024, Jangan Lupa Pakai Baju Adat
• ·Ramai di Medsos, Toko ZARA di Negara Ini Diamuk Massa Pro
• ·Telan Anggaran Lebih dari Rp400 Miliar, Proyek Sumur Resapan Anies Baswedan Patut Dipertanyakan
• ·7 Ide Menu Sarapan Sehat untuk Penderita Kolesterol
• ·Dompet Dhuafa Bersama Sekolah Diponegoro dan Green Pramuka Ajak Ratusan Yatim Berbelanja Sepuasnya
• ·6 Rekomendasi Hotel Berbintang di Surabaya Cocok Buat Liburan Keluarga
• ·Resep dan Cara Membuat Cilok, Pakai Bumbu Kacang sampai Kuah
• ·VIDEO: Ratusan Sinterklas Invasi Sungai Venesia Italia Jelang Natal
• ·Trump Sebut Capai Kesepakatan Soal Ekspor Mineral Tanah Jarang China ke AS
• ·Jadwal Cuti Bersama Desember 2024, Tanggal 24 Besok Libur Kerja?
• ·Habiburokhman: 7 dari 8 Fraksi Komisi III DPR Tolak Polri di Bawah Kemendagri
• ·5 Prinsip Penting Pengembangan Kurikulum Menurut Guru Besar Unesa