Strategi Kemenperin dan Dekranas Bikin IKM Kerajinan Tembus Pasar Ekspor
Kementerian Perindustrian aktif menjalin kolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk memperkuat daya saing industri kecil dan kenengah (IKM) kriya agar semakin memperluas pasarnya, termasuk tujuan ekspor.
Sebab, industri kriya Indonesia dikenal memiliki berbagai produk yang unik dan kompetitif di kancah global, dengan juga didukung kekuatan berupa keberagaman budaya sesuai identitas daerah asalnya.
“Setiap daerah memiliki nilai hidup, sejarah, tradisi dan nilai kepercayaan yang tersalurkan dalam berbagai produk kerajinan, dengan teknik produksi turun-temurun sehingga menghasilkan produk dengan identitas dan karakteristik yang khas,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya dikutip Minggu (1/6/2025)
Menurut Reni, keunggulan tersebut menjadi modal utama bagi para IKM kerajinan nasional untuk ekspansi pasar ke luar negeri karena didukung oleh selera konsumen global saat ini.
“Pasar global lebih sering tertarik pada produk kerajinan yang etnik, otentik dan berkualitas dengan prinsip keberlanjutan (sustainable), yang mudah ditemui pada produk kerajinan Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenperin Tingkatkan Kompetensi Bahasa Mandarin SDM Industri Nasional
Untuk membekali IKM kriya agar mampu menembus pasar ekspor, Ditjen IKMA bersama Dekranas melakukan upaya peningkatan daya saing IKM melalui serangkaian kegiatan seperti bimbingan teknis, pendampingan dan webinar. Pada 22 Mei 2025, Ditjen IKMA dan Dekranas menyelenggarakan webinar bertajuk “Inovasi dan Strategi Pengembangan Produk Kerajinan Berbasis Potensi Lokal Untuk Pasar Global”.
Kegiatan tersebut bagian dari rangkaian agenda peringatan HUT Dekranas ke-45. Adapun narasumber webinar ini merupakan pelaku IKM kerajinan binaan Ditjen IKMA yang berhasil menciptakan inovasi produk dan telah menembus pasar ekspor, di antaranya yaitu CV Palem Craft, CV Sweda Gembira, dan CV Maharani.
Reni menuturkan, tiga IKM yang terpilih itu, terbukti rajin mengembangkan bisnisnya melalui inovasi yang mengandalkan kreativitas dan tetap memperhatikan selera pasar. CV Palem Craft yang merupakan IKM kerajinan dekorasi rumah berbasis anyaman ini telah mengekspor produknya senilai Rp346 juta ke Belanda pada April lalu. “Ini menambah panjang daftar pasar ekspor CV Palem Craft, yang sebelumnya telah mengirim produknya ke berbagai negara,” imbuhnya.
Sementara CV Sweda Gembira merupakan produsen piala untuk kejuaraan MotoGP, Superbike, dan Kompetisi Sepakbola Piala Presiden. Sebanyak 90 persen produk Sweda diekspor ke Amerika Serikat untuk aksesoris komunitas hiphop dan lowrider. Adapun CV Maharani adalah IKM penghasil dekorasi dari batu alam dan anyaman yang telah ekspor produknya ke Jerman, Rusia, Belanda, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Kerajinan Indonesia terkenal berkualitas tinggi, artistik, sustainable, dan sarat akan kreativitas serta kisah di balik pembuatannya hingga disukai oleh konsumen global,” ungkap Reni.
Kesuksesan para IKM tersebut ikut berkontribusi pada capaian nilai ekspor produk kerajinan Indonesia yang meembus USD106,6 juta per Februari 2025. Daftar negara tujuan utama ekspor tersebut, antara lain ke China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara Eropa.
Namun demikian, Reni kerap mengingatkan bahwa pasar global juga memiliki tantangan tersendiri. Pelaku IKM perlu menyiapkan tahapan ekspor secara matang, yang meliputi peningkatan kualitas produk, pemanfaatan teknologi, dan yang tak kalah penting memiliki kemampuan membaca tren dan selera pasar.
“Tren global yang sangat dinamis menuntut IKM kerajinan untuk menciptakan produk yang relevan dengan selera dan kebutuhan konsumen. Hal ini dapat dicapai melalui inovasi produk untuk menciptakan produk yang adaptif terhadap dinamika pasar,” ujarnya.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan berharap, melalui pelaksanaan webinar yang digelar oleh Ditjen IKMA Kemenperin bersama Dekranas, akan dapat meningkatkan wawasan praktis, inspirasi, ruang diskusi, serta solusi bagi para pelaku IKM kerajinan agar dapat menembus pasar ekspor.
“Mulai dari menggali potensi lokal hingga berinovasi dalam hal desain dan diversifikasi fungsi produk sehingga IKM kriya Indonesia semakin siap untuk bersaing di pasar global dengan tetap mempertahankan nilai lokal,” tuturnya.
Budi optimistis, pengembangan IKM kerajinan akan lebih optimal jika disertai dengan kolaborasi antarpihak yang peduli terhadap perkembangan IKM di Indonesia. “Baik pemerintah, pelaku usaha, akademisi, desainer, maupun komunitas kreatif harus berjalan bersama. Dengan dukungan ekosistem industri yang sehat, saya yakin IKM kita dapat memanfaatkan potensi lokal secara maksimal dan menciptakan produk kerajinan Indonesia yang mendunia,” pungkasnya.
下一篇:Daerah Anies Pamer Flyover Cantik Lenteng Agung, Netizen: Peresmiannya Kapan?
相关文章:
- Dokter Sebut Tidur Siang Saat Puasa Penting untuk Kembalikan Energi
- Polisi Resmi Tetapkan Artis Ini Tersangka UU ITE, Siapa?
- Usai Ruang Kerja Digeledah KPK, Bupati Malang Tunjuk Tiga Pengacara
- Pemerintah Diskon Lagi Tarif Listrik Hingga Tiket Pesawat, Demi Genjot Ekonomi Kuartal II
- Peraturan soal Kripto, dan Rekomendasi Aplikasi yang Aman & Cuan
- Ideal Diminum saat Hujan, Ini 9 Manfaat Wedang Jahe buat Tubuh
- Pemantau Pemilu Bawaslu Soroti Banyaknya Laporan Kendala Pengiriman Logistik dalam Pemilu 2024
- Beda Belanja Skincare ala Milenial dan Gen Z, Milenial Pilih Serum
- 10 Kota di Dunia yang Malah Bikin Stres Saat Dikunjungi, Ada Jakarta?
- Ratusan Gram Emas Batangan Hilang dari Kuil Paling Kaya di Dunia
相关推荐:
- INFOGRAFIS: Sumber
- Salah Kaprah Orang Indonesia Minum Teh Setelah Makan, Memang Boleh?
- Sudah Tahu Kualitas Udara Buruk, Pemprov DKI Jakarta Biarkan Warga Beraktivitas
- Bukan Penyakit Tapi Kenapa Menguap Menular?
- Anies akan Ciptakan Daycare di Kantor Hingga Cuti 40 Hari Melahirkan Bagi Suami
- Skincare Lokal Masih Jadi Andalan Muda
- Nasabah Naik 170%, Dana Kelolaan BTN Prospera Tembus Rp9,5 Triliun
- PLN Butuh USD171 Miliar, China Siap Jadi Mitra Strategis
- Tak Terima Disebut Gagal dan Merusak Lingkungan, TKN: Program Food Estate Mulai Tunjukkan Hasil
- 6 Tanda Usus yang Sehat, Tak Cuma Dilihat dari Bentuk Feses
- Negara Eropa Destinasi Petualangan Terbaik Dunia, Paspor RI Bebas Visa
- Bareskrim Usut Korupsi Pengadaan Alkes RSUD yang Rugikan Negara Rp13,2 Miliar
- VIDEO: Islam Ajarkan Keseimbangan, Jangan Berlebihan di Bulan Ramadan
- Pemilik Akun Presiden Ono Niha Diamankan Kepolisian
- Penangguhan Penahanan Siskaeee Ditolak, Pengacara: Tetap Lakukan Upaya Hukum
- VIDEO: Pasien Pertama yang Bisa Pulang dari RS dengan Jantung Buatan
- On Fire! Cak Imin Sindir Negara Abai Pada Petani: Tapi Ada Orang Punya Lahan 500 ribu Hektare
- Cara Membuat Air Rebusan Daun Salam untuk Atasi Darah Tinggi
- Sri Lanka Jadi Negara Paling Ramah Keluarga, Biaya Asuh Anaknya Rendah
- Mendulang Berkah dengan Melakukan Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadan